Sabtu, 17 November 2018

Perusahaan Multinasional


PERUSAHAAN SONY

Sony adalah perusahaan elektronik yang berpusat di Tokyo, Jepang. Sekarang, Sony merupakan produsen elektronik terbesar di dunia, dan salah satu perusahaan terbesar di Jepang dan dunia.

SEJARAH

Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940-an. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, ia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888).

Ketika Tokyo Tsushin Kogyo sedang mencari nama yang sudah diromanisasi (bukan dalam bahasa maupun tulisan Jepang) untuk memasarkan perusahaan mereka, mereka mempertimbangkan dengan kuat untuk menggunakan singkatan mereka, TTK. Alasan mereka tidak memilihnya adalah karena ada perusahaan kereta api Tokyo Kyuko yang saat itu dikenal sebagai TKK.

Nama "Sony" dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi, dan kata Inggris sonny ("anak kecil") yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat itu, sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf Roman untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara fonetis yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada menggunakan aksara Tionghoa). Dan pada 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama " Sony Corporation " sebagai nama perusahaan. Mudah digunakan dan mudah dieja dalam segala bahasa dunia. Nama Sony menggaungkan semangat kebebasan dan keterbukaan dalam inovasi.

Langkah ini mendapatkan tentangan; bank yang merupakan sponsor TTK saat itu, Mitsui mempunyai perasaan yang kuat terhadap nama tersebut. Mereka menginginkan nama seperti Sony Electronic Industries, atau Sony Teletech. Tetapi pendirian Akio Morita tetap teguh, karena dia tidak ingin nama perusahaannya terkait dengan industri apapun juga. Akhirnya, sang Ketua Bandai dan Presiden Masaru Ibuka memberikan persetujuannya.

Pada 1988, Sony membeli CBS (Columbia) Records Group dari CBS. Ia kemudian dinamakan "Sony Music Entertainment".
Pada tahun 2000, Sony mempunyai penjualan sebesar US$63 miliar dan 189.700 karyawan. Sony mengakuisisi perusahaan Aiwa pada 2002.
Sony juga memiliki saluran televisi di India dan saluran-saluran yang ditujukan untuk komunitas India di Eropa.

PERKEMBANGAN

Pada 20 Juli 2004, Uni Eropa menyetujui merger 50-50 antara Sony Music Entertainment dan BMG. Perusahaan baru tersebut akan bernama Sony BMG dan akan bersama rekan RIAA Universal, menguasai 60% dari pasar musik dunia.
Pada 13 September 2004, sebuah konsorsium pimpinan Sony menyelesaikan perjanjian untuk membeli studio film terkenal Metro-Goldwyn-Mayer seharga US$5 miliar, termasuk US$2 juta dalam bentuk hutang.

Sony Di Indonesia

Didirikan pada tanggal 1 September 1995, PT Sony Indonesia, sebagai perusahaan penjual dan pemasaran yang diberi wewenang oleh Sony Corporation telah menjalankan pemasaran, aktivitas penjualan dan layanan yang dapat diandalkan untuk purna jual  produk Sony yang terbaik ke seluruh penjuru Indonesia melalui 7 Sony Center, lebih dari 600 dealer resmi, 4 kantor cabang dan 61 service center resmi.  Adalah cita-cita dari PT Sony Indonesia untuk secara terus-menerus melayani konsumen dan meningkatkan gaya hidup di Indonesia melalui produk dan teknologinya.


Jumat, 19 Oktober 2018

Tugas Softskill Manajemen Pemasaran Global


Nama : Fahmi Azis Kurniawan
Kelas  : 4EA14
NPM   : 12215371

Pertemuan IMF-Bank Dunia Tingkatkan Citra Indonesia

            Indonesia mampu mengambil kesempatan emas dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018. Tidak hanya mengenai kesuksesan penyelenggaraan dan ekonomi lokal, tetapi Indonesia juga dapat mendulang investasi langsung dan tak langsung. Selain itu, yang tak kalah penting, mengangkat citra Indonesia di mata dunia. Pertemuan IMF-WB  mendongkrak pariwisata Bali, selain peningkatan kunjungan wisatawan asing, Bali juga diuntungkan dengan pengembangan infrastruktur untuk menyambut pertemuan IMF-WB, yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
            Selain Bali, Indonesia sebagai tuan rumah juga menyiapkan sedikitnya 63 paket wisata unggulan di tujuh destinasi lain yakni Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, Tana Toraja, dan Komodo-Flores dan Sumba. Studi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan pertemuan global ini akan menambah kedatangan 18.000 orang wisatawan mancanegara plus 1.800 wisatawan nusantara, sehingga pertumbuhan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 16,4 persen pada 2018. Kegiatan ekonomi juga meningkat sebesar 0,64 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi di Bali diperkirakan pada akhir tahun mencapai 6,54 persen, atau lebih tinggi dari baseline tanpa ada acara pertemuan IMF-Bank Dunia, sebesar 5,9 persen.
            Tambahan sebesar 0,64 persen tersebut antara lain berasal dari pertumbuhan berbagai industri seperti sektor konstruksi 0,26 persen, sektor lain-lain 0,21 persen, hotel 0,12 persen dan sektor makanan serta minuman 0,05 persen. Total penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia ini memberikan sumbangan kepada perekonomian sebesar Rp7,8 triliun yang di antaranya berasal dari kegiatan konstruksi infrastruktur, penyiapan tempat wisata, hotel dan akomodasi serta perdagangan. Namun, potensi pendapatan negara diperkirakan lebih besar dari studi tersebut mengingat jumlah peserta pertemuan mencapai 36 ribu orang, dari estimasi awal 19 ribu orang.
             Bali yang menjadi wajah destinasi pariwisata utama Indonesia akan semakin menjadi primadona pada pertemuan kali ini. Para delegasi tidak akan melewatkan kesempatan untuk melakukan liburan dan berwisata selama di Bali. Bahkan berdasarkan data yang dimiliki Ketua Satuan Tugas Pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018, Peter Jacobs menyatakan setidaknya 4.000 delegasi telah mendaftar untuk mengikuti tur di sela-sela pertemuan.
             Diselenggarakannya pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018 ini tentu tak hanya akan menarik para delegasi, namun juga menarik para media untuk meliput dan menyorot Indonesia. Dengan demikian, semua mata akan tertuju pada Bali. Tak hanya melalui media, jejaring dunia sosial juga akan ramai dalam membahas dan mengangkat Bali. Sehingga ini akan menjual citra Bali dan menarik wisatawan mancanegara dan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.  Pemerintah juga berupaya untuk memaksimalkan dampak pertemuan IMF-WB 2018 terhadap perekonomian. Hal itu dilakukan dengan mendorong pengeluaran peserta dengan cara memberikan penawaran yang menarik untuk berbelanja, membuka gerai produk lokal yang menarik, dan bekerja sama dengan pihak hotel untuk menawarkan paket wisata selama pertemuan berlangsung.
              Tak hanya itu, pemerintah juga berupaya memaksimalkan kunjungan wisata dengan membuat panduan wisata yang lengkap bagi wisatawan, menggelar agenda pariwisata, dan meningkatkan kesadaran wisatawan terhadap alternatif destinasi wisata baik di Bali maupun di luar Bali. Lebih lanjut, dengan menyukseskan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia pemerintah berharap dapat membangun citra positif bagi Indonesia. Dengan demikian, peserta dapat berkunjung kembali atau merekomendasikan Indonesia sebagai destinasi wisata.
              Keuntungan ekonomi jangka panjang adalah meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia dan memperkenalkan destinasi pariwisata bukan hanya Bali, namun berbagai potensi lainnya. Citra Indonesia yang telah dengan baik menyelenggarakan event ini menunjukkan kemampuan dan keramahan sebagai tuan rumah di mata dunia. Daya saing pariwisata Indonesia juga masih terus dapat ditingkatkan terbantu oleh kegiatan acara Asian Games, Asian Para Games, maupun IMF-World Bank Annual Meeting.
               Keberhasilan dalam penyelenggaran ini akan menjadi tiket Indonesia mengusulkan lagi menjadi tuan rumah berbagai event penting baik bersifat reguler maupun temporer. Misalnya, keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade internasional. Indonesia juga dapat mengusulkan diri menjadi tuan rumah KTT G20, dst. Indonesia dapat menjadi rising star dalam penyelenggaran Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Salah satu kendala MICE Indonesia adalah kepercayaan internasional. Padalah MICE merupakan kegiatan wisata yang dapat mendatangkan penerimaan berkali-kali lipat disbanding wisata konvensional. Dengan tiket kepercayaan kali ini, maka potensi MICE Indonesia semakin terbuka.
                Bali sendiri sebagai tuan rumah telah menjadi daya tarik dan perhatian para delegasi untuk segera berkunjung. Hal ini tidak lepas dari kecantikan alam dan budaya Pulau Dewata yang sudah sangat terkenal di dunia di samping berbagai persiapan telah dilakukan dalam menyambut IMF-WB Annual Meetings 2018 ini. Bandara I Gusti Ngurah Rai kini misalnya sedang diperluas apronnya dan diperkirakan rampung pada September 2018. Segala potensi memang harus dioptimalkan agar sesuatu yang dipertaruhkan itu berhasil baik dan mendatangkan citra yang positif bagi wajah pariwisata Indonesia di mata dunia.
               Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga. Setelah mengajukan minat pada tahun 2014 dan melalui proses panjang selama setahun penuh, Indonesia akhirnya ditetapkan sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018. Mengalahkan dua kandidat lainnya yaitu Mesir dan Senegal. Indonesia merupakan negara anggota ASEAN-5 keempat yang menjadi tuan rumah setelah Filipina (1976), Thailand (1991), dan Singapura (2006). Unggul dibanding Malaysia yang sampai saat ini belum pernah menjadi tuan rumah. Selain jangka pendek, ada juga berbagai manfaat jangka panjang yang dapat diraih Indonesia. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Pertemuan Tahunan IMF-WB akan mendorong terjadinya perbaikan infrastruktur pariwisata di Bali dan destinasi wisata lainnya. Dampak dari perbaikan infrastruktur ini akan dirasakan tidak hanya selama pertemuan berlangsung, namun juga jauh setelah gelaran usai.
                 Jika anda belum berkesempatan terlibat langsung dalam penyelenggaraan Pertemuan Tahunan WB-IMF 2018, anda dapat memulai dengan hal yang paling sederhana : menjaga citra dan kredibilitas Indonesia di mata dunia. Dengan tidak memberikan komentar negatif apalagi menyebarkan hoax, anda sudah turut serta mendukung kesuksesan acara pertemuan ini. Di bidang perdagangan internasional, Pertemuan Tahunan WB-IMF menjadi ajang yang tepat untuk memasarkan produk unggulan Indonesia di pasar global. Kita berharap produk lokal Indonesia mampu bersaing dengan produk mancanegara, khususnya pada sektor industri kreatif, teknologi finansial, pariwisata dan budaya. Khusus di sektor pariwisata, promosi paket wisata diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi utama Indonesia. Persis seperti peribahasa 'laksana jentayu menantikan hujan', kita ingin pariwisata Indonesia senantiasa dirindukan oleh dunia.
                  Kesempatan yang langka ini sudah sepatutnya kita manfaatkan dengan baik melalui persiapan yang matang, terencana, dan terukur. Kita ingin Indonesia dikenal dunia sebagai tuan rumah yang mampu melayani dengan baik. Kuncinya, kita harus mampu mengangkat citra positif Indonesia dan menyentuh kesan terdalam para tamu yang datang, sehingga tidak ragu untuk kembali berkunjung ataupun berinvestasi di Indonesia pasca acara pertemuan usai.

                      


Minggu, 01 April 2018

Diduga Sudah Lama Jual Ayam Tiren

http://pasundanekspres.com/diduga-sudah-lama-jual-ayam-tiren/
http://pasundanekspres.com/diduga-sudah-lama-jual-ayam-tiren/


Komentar :

1. Tindakan pengoplosan bahan baku dalam pembuatan makanan kecil atau makanan ringan. Juga tindakan pemberian zat-zat berbahaya pada makanan kecil yang dijual. Banyak tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pebisnis, baik kecil maupun besar, untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda tanpa memikirkan efek negatif yang akan terjadi. Hal ini pada akhirnya hanya akan menyebabkan kerugian pada konsumen, juga pada perusahaan.

2. Pihak kepolisian harus menindak tegas para penjual nakal tersebut, dan kita sebagai masyarakat harus berhati-hati daalam membeli makanan. Kepada para pengusaha jangan mencari keuntungan di atas penderitaan konsumen, karena ayam tiren sangat merugikan konsumen.

Solusi atas kasus diatas :

http://askep33.com/2017/05/16/berikut-tips-agar-terhindar-dari-ayam-tiren/
http://askep33.com/2017/05/16/berikut-tips-agar-terhindar-dari-ayam-tiren/



Senin, 27 Juni 2016

DIRECT dan INDIRECT SPEECH (Kalimat Langsung dan Tak Langsung)

DIRECT dan INDIRECT SPEECH (Kalimat Langsung dan Tak Langsung)

Direct Speech adalah kalimat yang diucapkan langsung dari si pembicara. Kalimat tersebut tidak diubah atau ditambah.
Contoh :
-Erfin said, “I am so happy”.
-They said, “We have watched football game”.

Indirect Speech adalah kalimat yang berasal dari kalimat langsung yang diceritakan kembali dalam bentuk yang lain.
Contoh :
-Erfin said that he was so happy
-They said that they had watched football game.

Catatan :
Jika Kata Kerja dalam induk kalimat bentuknya adalah PRESENT dan PRESENT PERFECT atau adanya suatu keterangan yang umum pada induk kalimat, maka tidak ada perubahan waktu dalam Kalimat tidak langsung.
Contoh :
-She asks me, “Are you sleepy?” She asks me wether I am sleepy
-He has told us, “I am hungry.” He told us that he is hungry
-She told me,“the sun rises in the east”.
-She told me that the sun rises in the east

Tetapi apabila Kata Kerja dalam kalimat bentuknya selain dari PRESENT dan PRESENT PERFECT maka terjadi perubahan waktu pada Kalimat tidak langsung.
Contoh :
-Simple Present menjadi Simple Past
a. He told me, “I go to work everyday.”
b. He told me that he went to work everyday.

-Present Continuous menjadi Past Continuous
a. She told me, “I am playing music now”.
b. She told me that she was playing music then.



Penggunaan Third Conditional

Penggunaan Third Conditional

Conditional sentence adalah complex sentence (kalimat majemuk) yang dibentuk dari subordinate clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition (syarat) dan main clause berupa result/consequence (hasil).

Ada 4 tipe conditional sentence yang biasa digunakan, yaitu: tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 0. Condition pada conditional sentence tipe 1 mungkin dipenuhi, tipe 2 tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi, tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan tipe 0 selalu terwujud karena merupakan scientific fact/kebenaran ilmiah.

Conditional sentence type 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

Contoh Kalimat Conditional Sentence type 3

(+)
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
Fakta:
but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)

If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)
Fakta:
but I didn’t give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)

(-)    
If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)
Fakta:

but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)

(?)    
If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)
Fakta:

but he didn’t ask you for forgiveness

(tapi dia tidak meminta maaf)

Cara Membuat Question Tag

Cara Membuat Question Tag


Question tag adalah pertanyaan pendek yang ditambahkan di akhir pernyataan (declarative sentence) untuk menanyakan informasi atau meminta persetujuan.

Seperti idiom (ungkapan bahasa Inggris), question tag merupakan bagian yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seorang native speaker. Walaupun grammar, pronounciation, dan intonation-nya baik, seseorang dapat mudah dikenali bukan sebagai native speaker jika tidak menggunakan question tag.

Rumus Question tag
linking verb “be”/auxiliary verb +/- not + pronoun
Keterangan:

linking verb “be” yaitu: is, am, are, was, were, sedangkan auxiliary verb berupa primary auxiliary verb (be, do, have) atau modal auxiliary verb (will, would, may, may, might, can, could, shall, should) yang cocok dengan verb pada bagian pernyataan.
Pronoun disesuaikan dengan subject pada bagian pernyataan.
Intonasi pada Question Tag
Tujuan dari penggunaan question tag adalah untuk menanyakan informasi atau meminta persetujuan. Ketika menggunakannya untuk menanyakan informasi, posisi speaker tidak tahu apakah informasi tersebut benar atau salah. Pada kondisi tersebut, question tag diberi penekanan dengan intonasi naik (rising intonation).

Adapun ketika question tag digunakan untuk meminta persetujuan, speaker yakin bahwa informasi yang diketahui benar, namun mengharapkan jawaban yang mendukung keyakinannya. Pada situasi itu question tag dilafalkan tanpa penekanan dengan intonasi turun (falling intonation).

Di bawah ini adalah beberapa ketentuan dalam membuat question tag.

1. Jika kalimatnya positif, maka question tag-nya negatif.

Contoh:

You are handsome, aren’t you? [Kamu tampan, kan?]
He is serious, isn’t he? [Dia serius, bukan?]
Catatan:  Jika question tag-nya negatif, maka not harus disingkat (misal aren’t you? bukan are not you?).

2. Jika kalimatnya negatif, maka question tag-nya positif.

Contoh:

You are not handsome, are you? [Kamu tidak cantik, kan?]
He is not serious, is he? [Dia tidak serius, bukan?]

3. Jika subjeknya I am, maka question tag-nya aren’t I. Namun, bila subjeknya I am not, maka question tag-nya am I.

Contoh:

I am smart, aren’t I? [Saya pintar, kan?]
I am not guilty, am I? [Saya tidak bersalah, kan?]

4.  Jika kalimatnya menggunakan kata kerja (verb), maka gunakan do/does untuk Verb 1 dan did untuk Verb 2 dalam membuat question tag-nya.

Contoh:

You stay in Lampung, don’t you? [Anda tinggal di Lampung, kan?]
Echi writes a short story, doesn’t she? [Echi menulis sebuah cerita pendek, kan?]
She played guitar, didn’t she? [Dia bermain gitar, kan?]

5. Jika kalimatnya menggunakan modals, maka gunakan modals untuk question tag-nya. Khusus untuk modals have to, gunakan kata bantu do untuk question tag-nya.

Contoh:

Nasya can’t play piano, can she? [Naysa tidak bisa bermain piano, kan?]
Tiwi will be here, won’t she? [Tiwi akan ke sini, kan?]
They have to go to school, don’t they? [Mereka harus pergi ke sekolah, kan?]

6.  Jika kalimatnya mengandung sebuah kata dengan arti negatif, seperti nobody, no one, seldom, nothing, hardly, barely, rarely, maka gunakan question tag positif.

Contoh:

No one cares of me, do they? [Tak ada seorang pun yang peduli pada saya, kan?]
She never seems to care, does she? [Dia tak pernah nampak peduli, kan?]
Arif seldom does his homework, does he? [Arif jarang mengerjakan PR-nya, kan?]
Nobody lived in this house, did they? [ Tidak ada seorang pun yang tinggal di rumah ini, kan?]

7. Jika subjeknya everyone, everybody, someone, somebody, no one dan nobody, maka gunakan they dalam question tag.

Contoh:

Somebody played the guitar last night, didn’t they? [Seseorang bermain gitar tadi malam, kan?]
Everybody watched the movie, didn’t they? [Setiap orang menonton film itu, kan?]

8.  Jika subjeknya everything, something, dan nothing, maka gunakan it dalam question tag.

Contoh:

Everything should be ready, shouldn’t it? [Semua seharusnya sudah siap, kan?]
Something is moving, isn’t it? [Sesuatu bergerak, kan?]

9. Jika kalimatnya berupa perintah atau larangan, gunakan will you untuk question tag-nya.

Contoh:

Close the door, will you? [Tutup pintu, ya?]
Don’t be lazy, will you? [Jangan malas, ya?]
Don’t make me upset, will you? [Jangan membuat saya bingung, ya?]

10. Jika kalimatnya dimulai dengan let’s, maka question tag-nya adalah shall we.

Contoh:

Let’s wash the motorcyle, shall we? [Mencuci mobil, yuk?]
Let’s go to the mall, shall we? [Pergi ke pantai, yuk?]
Let’s forget it, shall we? [Lupakan itu, yuk?]

Penggunaan Determiner

Penggunaan Determiner

Determiner adalah kata atau kelompok kata yang ditempatkan di depan noun untuk membatasi makna noun tersebut. Di traditional grammar, determiner sering disebut limiting adjective, walaupun berbeda maknanya dengan adjective biasa.

Jika sama-sama berada di dalam noun phrase, limiting adjective akan berada di depan adjective biasa.
Determiner terdiri dari article, quantifier, possessive, dan demonstrative determiner.

Jenis-jenis Determiner

Berikut ini adalah jenis-jenis determiner :

Articles
Articles (disingkat  ART) adalah kata yang digunakan dengan kata benda untuk menunjukkan jenis referensi yang dibuat oleh kata benda tersebut. Articles sendiri dibagi menjadi beberapa macam tetapi yang paling umum adalah, Definite article dan Indefinite articles:

Definite article: the

Kata “the” adalah salah satu kata yang paling umum digunakaan dalam bahasa Inggris . Definite article menunjukkan bahwa suatu benda tertentu yang bisa diidentifikasi oleh pendengar/pembaca. Definite article mungkin bisa berupa sesuatu yang telah disebutkan , atau mungkin sesuatu yang ditentukan unik. Definite article dalam bahasa Inggris dapat digunakan baik pada kata benda tunggal maupun jamak.
contoh: I will never get the job.

Indefinite articles: a, an

Dalam bahasa Inggris , dua Indefinite articles adalah “a“, dan “an“. Penggunan “a” atau “an” tergantung pada huruf pertama dari kata sesudah article tersebut. Article “a” digunakan ketika kata berikutnya dimulai dengan konsonan, atau sebelum kata berawalan “u” dan “eu” yang terdengar seperti kata “you”. Dan article “an” digunakan ketika kata berikutnya dimulai dengan vokal (a , e , i, o , u ) atau dengan h bisu.
contoh:
She read a magazine.
He ate an apple.


Demonstratives: this, that, these, those
Demonstrative determiner menunjukkan di mana suatu objek , peristiwa, atau orang yang memiliki kaitan dengan subjek. Demonstrative dapat merujuk ke fisik atau kedekatan psikologis atau jarak. Contoh sebagai berikut:

This is my favorite food.
I want that smartphone.
I see these boxes behind your house.
Those pencils are mine.

Possessives: my, your, his, her, its, our, their
Possessives adalah kata atau konstruksi gramatikal yang digunakan untuk menunjukkan hubungan kepemilikan dalam arti luas.
contoh:
This is my house.
Where is your school?
I didnt see his car lastnight.
The man steal her bag.
The cat cant reach its tail.
He found their shelter.

Quantifiers: a few, a little, much, many, a lot of, most, some, any, enough
Quantifiers adalah jenis determine yang menunjukkan kuantitas.
contoh:
I lost many thing in my room.
He has a lot of keys that he need.
Some people are happy after party.
She has enough food for us.

Numerals: one, ten, thirty
Numerals Determiners adalah anggota dari kelas kata (atau subclass of determiners) yang menunjuk pada angka.
contoh:
There are twenty-eight students in the classroom.
She was the fourth person to win the award.
Six hundred thousand people were left homeless after the earthquake.

Distributives: all, both, half, either, neither, each, every
Distributives determiner mengacu pada sekelompok orang atau hal-hal , dan untuk anggota individu dari kelompok yang menunjukkan cara yang berbeda dalam memandang individu dalam suatu kelompok , dan mereka mengungkapkan bagaimana sesuatu didistribusikan , bersama , atau dibagi.
contoh:
All soldiers went home after the war.
Both Nadine and Chandra are her enemies.
Every people will die.

Interrogatives: which, what, whose
contoh:
She didnt know which parts of machines are broken.

I forgot whose bag on the table.